13
Oct
12

JAP – day 3


Pagi ini Bona terbangun pagi – pagi sekali: jam 01:23 dini hari. Saya terbangun karena ada suara tangisan lain selain tangisan Bona; suara isak tangis ibunya.
Nampaknya ibunya Bona mulai frustasi karena sejak sore ASI yang diproduksi masih sedikit sekali.
Bona memang agak rewel sesorean kemarin, sudah mulai lapar dan kehausan tapi asupan asi ibunya masih minim.
Pada tahap – tahap awal menyusui, memang seringkali dijumpai banyak kasus asi ibu tidak mau keluar hingga menyebabkan abses pada payudara. Penyebabnya sederhana. Pada saat inisiasi awal menyusui memang ibu seringkali kesakitan saat bayi berusaha untuk menghisap asi, sehingga berakibat secara psikis pada ibunya yang kemudian mengirimkan sinyal negatif pada otak sebagai bagian dari pertahanan terhadap rasa nyeri.
Beruntung ibunya Bona termasuk ibu luar biasa. Jadi meski didera rasa sakit setiap kali bibir mungil Bona menyentuh putingnya, tapi tidak menyurutkan niat untuk terus memberi asupan spesial. Jadilah malam tadi kami berjuang, bukan hanya untuk menenangkan Bona tapi juga berusaha untuk memberi sugesti positif pada ibunya Bona.
It takes two to tango kalau kata pepatah. Perjuangan kami berbuah manis menjelang subuh, saat akhirnya asi mulai lancar keluar dari ibunya Bona. Seketika itu juga Bona menjadi tenang, ibunya juga menjadi terharu saat tahu bahwa asi yang ia hasilkan mengalir lancar. Tapi bagaimana dengan ayahnya? Tentu saja lanjut tidur kembali, it is saturday anyway..


5 Responses to “JAP – day 3”


  1. November 15, 2012 at 1:34 pm

    Lho, sempat nangis frustrasi juga ibunya? Ini hari ke berapa? Kok akhirnya, beberapa jam kemudian, bisa keluar lancar?

    • November 15, 2012 at 3:15 pm

      Ini hari ketiga, tepatnya sehari setelah kami pulang dari RS. Ibunya sempat agak temperamen karena si kecil menyusu sedikit sekali, selidik punya selidik, ternyata penyebabnya ada di frenulum lidahnya yg mengalami sedikit kelainan (ceritanya ada di posting berikutnya).
      Tapi meskipun begitu, karena suaminya ikut nungguin sepanjang malam, alhamdulillah akhirnya asi keluar dengan sendirinya, berkat si kecil juga yang memang kuat banget menghisapnya, dan begitu demanding karena tiap satu jam sekali minta disusuin

  2. 3 hety
    October 31, 2014 at 7:31 am

    Mas,,share sdkit donk..bgaimna perkembangan bayi bona skrg??soalx ank sya kmrn blirubinx smpai 25 jg..jd khwtr. 😦

    • October 31, 2014 at 11:49 am

      Mbak Hety,
      pada waktu itu setelah dilakukan penyinara selama 2×24 jam, bilirubin turun sampai ke angka 14. Menurut keterangan pediatrinya, angka tersebut sudah masuk ambang batas aman meskipun belum sepenuhnya pulih. Tapi ternyata kami sudah boleh pulang dan dilanjutkan dengan terapi jemur setiap pagi di rumah.

      Tidak perlu waktu lama, dalam 1-2 hari semua sudah normal, dan si bocah sekarang tumbuh normal dan makin ceriwis. Usah khawatir, yang penting asupan ASI sebanyak-banyaknya agar imun si bayi bekerja untuk membantu bayi beradaptasi dengan lingkungan barunya. 🙂

      Salam

      • 5 hety
        October 31, 2014 at 6:38 pm

        Pada saat bilirubinx tinggi anakx mas sempat kejang ga??karna anak sya kmren sempat kejang mas,,,,,,,,karna kalau sy baca di sebuah artikel,klw kejang n bilirubinx tinggi,membahayakan syaraf otakx n berpengaruh sama tumbuh kembangx si anak. Anak saya sekarang masih berusia 6 minggu


Leave a comment


October 2012
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031